-Story Love of Shilla-
Hari yang cerah untuk jiwa yang sepi. Satu kalimat yang menggambarkan hati seorang gadis , gadis yang meninggalkan ruang kelasnya, hanya untuk refresh otak karena masalahnya. Masalah yang membuatnya semakin jatuh bangun. Masalah yang mampu membuat sesuatu di dadanya bergemuruh. Masalah cinta yang membuat gadis ini menangis. Shilla, biasa gadis itu di panggil.
Terlalu sadis caramu
Menjadikan diriku
Pelampiasan cintamu
Agar dia kembali padamu
Tanpa peduli sakitnya aku
Tega niannya caramu
Menyingkirkan diriku
Dari percintaan itu
Agar dia kembali padamu
Tanpa peduli sakitnya aku
Semoga tuhan membalas
Semua yang terjadi kepadaku
Suatu saat nanti
Hingga kau sadaru
Sesungguhnya yang kau punya
Hanya aku
Tempatmu kembali
Sepenggal lagu itu yang Shilla nyanyikan saat ia melamun. Bulir-bulir permata di matanya menetes tak terbendung.
Alvin. Sosok seorang yang -it’s can perfect- yang mampu membuat amarah Shilla memuncak hingga ke ubun-ubun. Fikiran Shilla kacau, karena Alvin. Sehingga ia memilih untuk membolos saat pelajaran Fisika. Cari mati buat Shilla, membolos saat pelajaran Fisika. Tapi Shilla tak memperdulikan itu.
“loe jahat vin,, loe jahat, gue benci loe..!!!” ucap Shilla. “ loe tega nglakuin ini ke gue,, loe pacaran ama Sivia,, loe nggak peduliin gue Vin, gue benci ama aloe. Apa arti perhatian loe selama ini ke gue ???? Gue Cuma pelampiasan kan Vin,, Sivia sahabat gue Vin, gue baru sadar, loe mempermainkan gue Vin,” Ucap Shilla lirih. Shit loe Vin…Damn,” gertak Shilla
-flashback On-
“ syng, udah makan apa belum,?” tanya Alvin lewat sms
“udah, km udah apa blm ?” jawab Shilla
“Udah juga kug sayang, lg apa ynk ?” balas Alvin
“lg nntn tv aja ynk,, km lg apa ?”
“lagi main tempat Rio ynk,”
“ohh,,,gitu,, ya udaah,, aku mau tidur dulu,” pamit Shilla
“ iiyya sayank,, met bubug iya,” ucap Alvin mesra
Minggi pagi membuat Shilla lebih bergairah untuk bangun pagi. Karena, hari minggu biasanya Shilla refreshing sejenak dari semua pekerjaan sekolahnya. Hanya untuk pergi ke pantai atau jogging sebebtar. Hp Shilla bergetar, tampak nama ‘Alvin’ di layar hapenya.
“ynk,,,’ sms dari Alvin
“hem…apa ynk ?”balas Shilla dengan hati berbunga-bunga
“gk papa yank,, lg apa yank ?” Tanya Alvin
“lg main-main ke pantai yank,, km?”
“baru bangun tidur ynk,” jawab Alvin
Begitulah sehari-hari perhatian Alvin ke Shilla. Walau dulu, tak pernah ada rasa saying di hati Shilla. Namun, karena perhatian Alvin, Shilla menyadari, rasa sayang dan cinta itu perlahan tumbuh di hati Shilla.
-flashback Off-
Namun sekarang, rasa sayang itu berubah menjadi rasa benci terhadap sosok Alvin. Sesuatu di dadanya bergemuruh jika mendengar nama Alvin. Matanya panas jika melihat sosok Alvin di hadapannya. Sivia. Gadis yang mampu menaklukan hati seorang Alvin. Jujur. Shilla sakit. Apa arti perhatian Alvin kepadanya ?? Jika endingnya seperti ini, mungkin kata sayang itu tak akan pernah terucap dari bibir manis Shilla.
Air mata Shilla kembali mengalir, ketika ia hendak kembali ke kelas. Di depan kelasnya, dua sosok yang telah membuatnya berantakan, duduk berdampingan tanpa mengetahui keberadaan Shilla. Seakan tak pernah ada rasa bersalah di hati mereka. Shille berlari menuju kelasnya. Menghiraukan apa yang telah ia lihat barusan. Segeralah ia menuju bangkunya. Shilla pun menangis sesenggukan.
”Shill, lo kenapa ?”tanya Fy.
”gue nggak papa kok Fy,,” Jawab Shilla bohong.
”nggak papa bagaimana, orang lo ampe nangis gini kok nggak papa,”.
Spontan Shilla memeluk Ify. Shilla terus menangis di pelukan Ify. Ify pun mengelus kepala Shilla mencoba untuk menenangkan hatinya.
”gu...gu...gue sakit hati Fy,” Jawab Shilla jujur.
”sakit hati karena apa Shill,, sini cerita sama gue,” kata Ify.
”Alvin Fy,.... Alvin ngianatin gue,,hiks hiks,,”tangis Shilla. Mulailah Shilla menceritakan dari A sampai Z kepada Ify. Ify hanya manggut-manggut.
“udahlah Shill,. Nggak usah di fikirin lagi, emang cowok Cuma dia aja ??? Kasian permata di mata lo ini Cuma buat nangisin cowok sialan itu. Simpen air mata ini Shill, nggak ada gunanya lagi,” jelas Ify panjang lebar.
“iya Ify, gue tau,, tapi gue kecewa Fy,, gue kecewa, gue terlanjur sayang Fy ama Alvin ,,”.
“iya gue tau,, lupain aja lah Shill, lo nggak boleh terus-terusan larut dalam kesedihan kayak gini, lo harus lupain Alvin , lo nggak boleh nagis karena Alvin Shill, nggak boleh,” kata Ify menggebu-gebu.
”Gue nggak janji Fy,”jawab Shilla
”Gue selalu ada buat lo Shill,” Senyum Ify
” makasih banget ya Fy,” Kata Shilla yang langsung memeluk Ify
”iya Shilla sayang, tapi ngomong-ngomong seseg nih gue, ,lo peluk mulu, ntar kalo gue makin cungkring gimana ?? ntar kalo gue mati gimana ?? kan kasian Rio tahu,, di tinggal mati ama pacarnya,” kata Ify
” hehe iiyya iya maaf,” kata Shilla nyengir sambil melepas pelukannya.
” iya iya ,,,,, hapus dong air mata lo,, besok ikut fgue yuukk,” ajak Ify
”kemana?????
”ada dehhhhhhhh,,,, Rahasia,”jawab Ify
”nggak ah, orang tempatnya di rahasiain, ntar kalo lo bawa gue ke kuburan , terus ngubur gue idup-idup ?? gimana ? kan kasian orang-orang yang ngefans ama gue ?” Narsis Shilla
”Idihh, , udahlah, nggak usah banyak bacot,, besok ikut aja, gue mau ngajak lo ke tempat favorit gue kalo sedih,” Kata Ify menatap lurus ke depan
”Oh yaa, Oke kalo gitu, jam berapa sih???
”jam 10 yaa,,
”oke,,
Heri berikutnya, jam 10 tepat, Ify sampai di depan rumah Shilla. Menunggu Shilla dengan sabar, karena ia ingin sahabatnya terlepas dari semua masalah yang membebani hidupnya. Tak lama kemudian, Shilla keluar dari dalam rumahnya. Celana jeans ketat selutut, dengan kaus monokurobo hitam, lengkap dengan switer hitam kesayangan Shilla, telah membalut tubuh Shilla pagi ini.
”hey fy, maaf ya lama,, mandinya ngantri nih,, hehe,” kata Shilla
”hadehh,, nggak papa Shill,,, yuk berangkat,” ajak Ify
”oke yuk,” jawab Shilla.
Di perjalanan, Shilla dan Ify terdiam dengan fikiran masing-masing. Shilla menatap keluar dari kaca mobil. Udara segar merasuki leher dengan lembutnya. Shilla dan Ify melewati sebuah taman di tengah kota. Tampak dua insan sedang bermesraan di sana. Muka Shilla kemnali murung, terurai jelas dari wajahnya, dia sedang memikirkan sesuatu. Shila teringat akan kebersamaannya bersama Alvin dulu. Shilla memejamkan matanya dan terlelap di alam mimpi.
”Shill,, bangun, kita udah sampai,” kata Ify membangunkan Shilla
”hoahhmmm,,, udah sampe ya,”.
Shilla melihat sekelilingnya, tampak sebuah bukit di hadapannya, dengan danau kecil di dekatnya. Kupu-kupu beterbangan dengan indahnya.
” indah banget Fy,” kata Shilla berdecak kagum.
” iya donk,,, kan yang nemuin Ify,” jawab Ify
”Fy, kesana yuk,” ajak Shilla sambil menunjuk suatu tempat.
”ayukkk,,
”Shill, lo mau gue tunjukin sesuatu, sini ikut gue,” ajak Ify. Shilla hanya nurut
”sekarang lo ikutin gue,,. Ify pun tiduran di atas rumput. Di bawah sebuah pohon nan rindang. Shilla mengikutinya. ” lo relaks Shill, lupain semua masalah lo. Lupain Alvin. Lo nyanyiin sebuah lagu yang slow,”kata Ify
Shilla pun terpejam. Menyanyikan sebuah lagu milik Grup band Wali ”puaskah dan doaku untukmu sayang”. Sebuah lagu yang menggambarkan hatinya saat ini. Ify pun terdiam. Menghikmati keadaan sahabatnya.
Beberapa jam telah berlalu, senja pun datang, matahari pulang ke peraduannya. Meninggalkan sang dunia dalam siang. Hening.
”Shill, pulang yuk,, udah malem,” ajak Ify
”iya Fy,, yuukk,, gue juga udah agak mendingan,, tenang banget Fy di sini,” kata Shilla kemudian beranjak dari tempatnya dan menuju mobilnya. Ify hanya tersenyum.
”iya donk,, kan gue yang tau yempat ini,” kata Ify
”Fy, , kapan-kapan kalo gue lagi sedih , boleh kan gue dateng ke sini ?” pinta Shilla
”boleh lah Shill, dateng aja,, tempat ini terbuka buat lo,” kata Ify
”makasih benget ya Fy,” kata Shilla yang spontan memeluk sahabatnya itu.
Dua jam kemudian, mereka sampai di rumah. Ify mengantar Shilla hingga dia masuk ke rumah.
”semoga lo bisa lupain Alvin Shill,” gumam Ify tersenyum kecil.
Hari berganti hari, Munggu berganti minggu, Shilla sering mengunjungi taman itu tanpa sepengetahuan Ify. Sekedar untuk refresh otak karena pelajaran, atau karena dia ingin melupakan kenangan bersama Alvin. Shilla mencoba melupakan segalanya. Melupakan kepedihan hatinya. Mencoba tetap tegar pada kepedihan masa lalunya. Shilla sadar, cinta memang tak harus memiliki. Yang paling penting, Shilla mencoba untuk membuka hatinya untuk orang lain, dan berbahagia dengannya.
Selesai